Liputan6.com, Jakarta - Untuk mendukung pengendalian banjir di Kota Solo, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan sejumlah infrastruktur seperti rehabilitasi Bendung Tirtonadi, dan penanganan Kali Pepe Hulu serta Kali Pepe Hilir.
Pada 2021, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Ditjen Sumber Daya Air juga telah menyelesaikan lanjutan pekerjaan di Bendung Tirtonadi berupa pembangunan Dinding Penahan Tanah, perkuatan lereng (revetment), dan penataan kawasan tepi sungai (landscape) dengan anggaran Rp 29,2 miliar.
Baca Juga
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, penataan kawasan Bendung Karet Tirtonadi merupakan bagian dari upaya untuk mengedukasi publik akan pentingnya air dan pengelolaan sumber-sumber air yang berkelanjutan.
Advertisement
“Pengelolaan air adalah urusan kita bersama termasuk masyarakat sebagai pemakai air. Oleh karena itu kita wajib melestarikan keberadaan sumber air, seperti tidak membuang sampah ke sungai,” pesan Menteri Basuki, Minggu (11/12/2022).
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo Maryadi Utama mengatakan, penataan kawasan hilir Tirtonadi merupakan bentuk pemanfaatan bantaran sungai sebagai ruang publik bagi masyarakat kota Surakarta dengan tidak mengurangi fungsi dari sungai itu sendiri.
"Penataan kawasan Bendung Tirtonadi ini mengadopsi konsep arsitektur Mangkunegaran yang terlihat pada bentuk-bentuk ornamen dan penggunaan warna kuning pada pagar pengaman, tiang lampu, kursi taman, gazebo, rumah panel, serta bangunan yang menjadi ikon baru di Surakarta yaitu Frame Tirtonadi sebagai tempat foto dengan latar Bendung Tirtonadi, Gunung Merapi dan Merbabu," paparnya.
Presiden Joko Widodo meresmikan Bendungan Tukul di Pacitan, Jawa Timur, Minggu (14/2/2021). Jokowi berharap, dengan adanya bendungan ini bisa meningkatkan produktivitas pangan.
Objek Wisata Edukasi
Untuk memberikan nuansa rindang dan kenyamanan pengunjung di sepanjang koridor, Bendung Tirtonadi telah dilengkapi dengan tanaman-tanaman yang menjadi penghias kawasan ini. Terutama pohon-pohon yang mempunyai kaitan erat dengan Kota Solo, seperti pohon Sala dan pohon Soekarno.
Kehadiran Bendung Karet Tirtonadi diharapkan tidak hanya menjadi pengendali banjir dan tampungan air baku, tapi juga sebagai objek wisata edukasi lingkungan karena dilengkapi dengan taman yang menjadi ruang terbuka publik.
Sebagai bentuk upaya mengedukasi publik akan pentingnya air, PPK Sungai dan Pantai BBWS Solo Isnaeni menyatakan, akan digelar Festival Bendung Tirtonadi pada 17-18 Desember 2022 hasil kolaborasi dengan Pemerintah Kota dan Komunitas Peduli Sungai (KPS).
Advertisement
Kepedulian Warga
Ketua KPS Bendung Tirtonadi Agus Haryanto mengatakan, terbentuknya KPS Bendung Tirtonadi berawal dari bentuk kepedulian warga akan kebersihan sungai dan kemudian difasilitasi oleh BBWS Bengawan Solo.
"Untuk kerja sama awal dengan BBWS Bengawan Solo yakni pembuatan rumah hidroponik sebagai bentuk usaha komunitas sekaligus wisata edukasi bagi pengunjung yang datang," kata Agus.